Sabtu, 20 Januari 2018

PDD-NOS (Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified)

Anak Terdiagnosa PDD NOS. Yuk bangkit, dan Segera Lakukan 3 Hal Ini

Emak pernah mendengar apa itu PDD NOS? Atau malah salah satu keluarga Emak didiagnosa PDD NOS? Jangan panik Mak, yuk simak pembahasan saya.
Setiap tahap perkembangan anak merupakan hal yang selalu dinanti oleh orang tua. Bahagia rasanya ketika anak bisa melalui setiap tahap perkembangannya dengan baik. Tahapan-tahapan perkembangan anak banyak kita ketahui dari buku-buku atau penjelasan dokter maupun pengalaman anak sebelumnya.
Ketika tahap perkembangan anak dirasakan sangat lambat dari yang seharusnya, maka akan timbul keresahan bagi orangtua. Hal ini saya alami pada anak kedua saya Mak. Dia mengalami “kemunduran” perkembangan pada usia 1,5 tahun.
Meskipun pada usia 1 tahun, anak saya sudah bisa bilang ma, pa, kepada kami, kemudian melambaikan tangan dan bilang da, da. Dia juga sudah bisa tepuk tangan dengan mata ceria dan mulut komat kamit seolah bisa bernyanyi. Tenyata, “kemunduran” itu terlihat pada usia anak saya 1,5 tahun. Anak saya mulai banyak diam, tatapan matanya tidak ceria, tidak merespon ketika diajak berinteraksi dan kehilangan nafsu makan.
Apa yang saya rasa Mak? Tentu saya panik luar biasa, dan mulai menganalisa setiap kejadian yang saya lalui dalam 6 bulan terakhir.
Saat itu kami baru satu bulan berpindah domisili dari Surabaya ke Palembang. Hasil pencarian di dunia maya memungkinkan adanya perubahan lingkungan dapat menjadi pencetus perubahan perilaku anak.
Akhirnya saya memilih untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis tumbuh kembang anak daripada saya hanya menduga-duga tak tentu arah. Hasil diagnosa dokter menyatakan bahwa anak kedua saya mengalami gangguan PDD-NOS (Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified).
Lalu, apa PDD-NOS ini? Berdasarkan penjelasan dokter, PDD-NOS ini adalah salah satu dari 5 bentuk gangguan spektrum autis. PDD-NOS ini berada di area tengah, di mana seorang anak tidak memenuhi seluruh kriteria diagnostik autis.
Gangguan ini pada umumnya muncul pada anak di bawah usia 3 tahun. Gejala yang khas adalah adanya gangguan berbicara dan tidak nafsu makan. Semoga Emak tidak mendapati gejala ini di anak Emak ya.
Saya beruntung, setelah anak saya berusia 3 tahun, lambat laun mulai banyak kemajuan yang dapat dilihat dari perkembangannya sejak didiagnosa PDD-NOS.
Walaupun belum sempurna, saya ingin sedikit berbagi pengalaman yang menurut saya memberikan dampak yang besar bagi perkembangan anak saya, yaitu:
1.        Bangkit
Mak, buang rasa malu atau bahkan tidak terima dengan kondisi anak yang didiagnosa PDD-NOS. Mulailah membuka diri untuk belajar dan beritahu orang-orang terdekat untuk dapat memberikan dukungan moral agar dapat membentuk lingkungan yang mendukung;
2.        Terapi
Hal ini harus segera dilakukan Mak, karena anak-anak yang mengalami gangguan seperti ini harus diterapi. Baik terapi bicara, perilaku maupun sensory secara terus menerus di tempat terapi dan diulang di rumah;
3.        Bonding,
Membangun kedekatan yang kuat dengan anak PDD-NOS, merupakan hal yang menurut saya paling besar dampaknya. Luangkan waktu rutin minimal 20 menit sehari, untuk berinteraksi sedekat mungkin. Seperti bertatap mata, dan melabel (melafalkan dengan jelas) semua benda yang coba dikenalkan ke anak.
Bukan hanya itu, dengan melakukan sentuhan berupa pijatan di tubuh anak walau hanya 10 menit, itu sangat baik untuk merangsang syaraf-syaraf anak untuk merasakan kasih sayang orangtua kepadanya.
Jadi Mak, tetaplah kuat menghadapi apapun di dalam hidup ini. Saya yakin, segala sesuatu itu ada jalan keluarnya. Apalagi Emak dituntut untuk tetap tenang, demi kenyamanan di dalam rumah. Yang terpenting lakukan segala sesuatu dengan ikhlas ya Mak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar