Minggu, 14 Oktober 2012

Perjuangan Kami

Saya dan suami, telah melalui berbagai lika-liku untuk berada pada posisi saat ini. Perjuangan menjadi calon orang tua setelah hampir 6 tahun perkawinan kami (kami menikah Desember 2006). Alhamdulillah...akhirnya Allah SWT mempercayakan benih itu tumbuh di rahimku sampai saat posting ini ditulis sudah memasuki minggu ke 31. Semoga Allah SWT tetap mempercayakan kami atas amanah ini sampai anak kami lahir dengan sehat dan sempurna, dan memberikan kami kesehatan dan kemudahan dalam membesarkan dan mendidiknya hingga menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, agama, bangsa dan negara ini. Aamiin....

Keinginan untuk berbagi pengalaman bagi pasangan yang sedang berjuang untuk hal yang sama, membuat saya ingin memiliki blog ini. Padahal saya tidak pandai menulis. InsyaAllah blog ini bisa memberikan informasi yang berguna, seperti halnya saya selalu mencari informasi, kekuatan, inspirasi dari pengalaman orang lain yang juga dimuat di blog-blog mereka. Terimakasih para bloger yang telah berbagi.


Bagi pasangan yang telah menikah diatas 1 tahun tetapi belum memiliki keturunan, ada baiknya kalau mulai melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan berdua dengan pasangan agar diketahui dimana hambatan kesuburan terjadi. Oya dokter kandungan sering kita kenal dengan gelar SPOG, dan setelah SPOG tersebut sering kita jumpai gelar lain seperti KFER dan KFM yang merupakan sub spesialis dari dokter kandungan. Untuk gelar KFER berarti Konsul Fertilitilty Endokrinologi Reproduksi dan KFM berarti Konsulen Feto Maternal. Untuk konsultasi masalah kesuburan akan lebih tepat dilakukan oleh dokter SPOG KFER karena lebih spesifik menangani masalah fertilitas, sedangkan untuk dokter SPOG KFM lebih spesifik menangani semua masalah ibu dan janin saat kehamilan sampai melahirkan. Jika nanti hasil pemeriksaan didapati adanya masalah kesuburan pada suami, maka ada baiknya suami berkonsultasi ke dokter andrologi yang biasa bergelar Sp.And.

Saya akan lebih banyak menulis masalah kesulitan kehamilan yang bersumber dari perempuan terutama yang saya alami. 


Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Perempuan:

1. Adanya perlengketan 

Perlengketan pada organ reproduksi wanita dapat disebabkan oleh tiga hal, yakni infeksi, endometriosis, dan riwayat operasi organ perut.

Perlengketan ini sesungguhnya merupakan proses penyembuhan alami tubuh untuk memperbaiki jaringan yang cedera atau terluka. Cedera atau luka akibat operasi, infeksi maupun endometriosis ini diperbaiki dengan membentuk jaringan baru di permukaan jaringan yang rusak. Jaringan baru yang terbentuk ini lah yang dapat menyebebkan lengketnya organ tersebut dengan luka sayatan operasi atau dengan organ lain di sekitarnya. Pada sebagian orang perlengketan ini tidak menimbulkan gejala. Apabila perlengketan in menyebabkan tarikan, puntiran atau perubahan posisi dapat menimbulkan berbagai keluhan terutama nyeri. Pada wanita, selain nyeri, perlengketan ini dapat pula menimbulkan infertility, terutama apabila perlengketan terjadi pada organ saluran telur. Diagnosis perlengketan organ kelamin dalam wanita ini didasarkan pada adanya faktor resiko riwayat operasi perut(open surgery), infeksi, keluhan nyeri serta pemeriksaan dalam yang mendukung adanya perlengketan organ kelamin dalam. 


Saya mengalami perlengketan karena endometriosis dan riwayat operasi organ perut atau laparotomy.

Untuk mengetahui secara detail mengenai apa itu Endometriosis, bagaimana gejala-gejala klinis Endometriosis dan seberapa bahaya Endometriosis bagi seorang wanita, akan sangat jelas diuraikan oleh blog seorang dokter yang kebetulan juga dokter yang menangani permasalahan saya. Anda bisa link ke  http://rellyyprimariawan.blogspot.com/


Endometriosis ada yang ringan, sedang dan berat. Saya sendiri mengalami endometriosis berat sehingga muncul yang namanya Kista Coklat pada tahun 2007. Pertumbuhan kista ini sangat cepat, dari saat diketahui pertama kali bulan Februari 2007 sebesar 10 cm sampai bulan April 2007 mencapai 21 cm sehingga dilakukan operasi untuk mengangkat kista tersebut pada bulan Mei 2007. Operasi dilakukan dengan metode laparatomy dengan luka perut yang cukup besar. Dengan kompleksitas saat operasi akhirnya dilakukan pemotongan tuba falopi kiri sehingga selanjutnya saya hanya memiliki 1 tuba falopi kanan.

Buah hati tak kunjung datang sampai tahun 2009, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan program hamil di Surabaya di RS. Siloam. Riwayat operasi buka perut menjadi dugaan dokter bahwa saya mengalami perlengketan yang membuat tuba falopi menjadi sempit. Hasil HSG pun nyebutkan bahwa tuba falopi saya yang tinggal 1 itu mengalami tuba non patent (buntu). Solusi saat itu menurut dokter hanya ada 2 cara untuk hamil, pertama melakukan laparoscopy untuk membuka tuba yang sempit dan kedua melakukan program bayi tabung. Informasi saat berdiskusi dengan dokter saat itu adalah jika laparoscopy biaya hampir mendekati progam bayi tabung dan hasilnya belum menjamin bisa hamil alami karena bisa saja tubanya menutup kembali setelah laparoscopy.  Akhirnya kami melakukan program bayi tabung pada Desember 2009. Namun akhirnya program tersebut gagal dan kami tidak ada embrio yang disimpan sehingga kalau ingin program lagi harus mengulang dari awal. 

Bulan Mei tahun 2011 kami pun mulai mempersiapkan diri kembali untuk melakukan program bayi tabung kedua. Suami saya menginginkan kami melakukan screaning dari awal ke dokter SPOG (KFER) agar benar-benar mengevaluasi kegagalan bayi tabung pertama. Alhamdulillah kondisi suami tetap baik, namun saat saya diperiksa kembali diketahui terdapat 2 mioma berukuran 2 cm dan 3 cm. Akhirnya suamipun memutuskan untuk mengesampingkan dulu urusan "menjemput momongan" dan lebih memprioritaskan treatment untuk menyelesaikan seluruh masalah kesehatanku.

2. Mioma Uteri


Setelah mengetahui melalui USG terdapat 2 miom, maka saya pun mulai mencari tau apa itu miom dan bagaimana penanganan terbaik untuk mengeksekusi miom tersebut. Dari hasil searcing sana sini disimpulkan miom harus diangkat karena mempengaruhi kesuburan dan akan lebih baik dilakukan dengan laparoscopy, selain itu hasil penelitian di beberapa jurnal kedokteran juga menyebutkan persentase kehamilan meningkat setelah laparoscopy.

Penjelajahan di dunia maya membawa saya pada satu blog seorang dokter SPOG (KFER) yang juga seorang konsultan laparoscopy di Surabaya. Anda dapat mengunjungi blog ini  http://rellyyprimariawan.blogspot.com/   dan dapat berkonsultasi terlebih dahulu melalui blognya ataupun email seperti yang saya lakukan sebelum bertemu langsung dengan beliau. Alhamdulillah ketemu sama dokter yang ramah, dan mau menjawab semua pertanyaan walau melalui blog atau email. Setelah konsultasi langsung dengan dokter Relly, saya melakukan laparoscopy bulan Agustus 2011 (saat itu lagi puasa) dengan agenda mengangkat miom, melihat sejauh mana perlengketan terjadi, melihat apakah saluran tuba kanan benar-benar buntu, dan memberantas endometriosis yang tersisa. Operasi berlangsung selama 6 jam (dari jam 12 sampai jam 6 sore, Alhasil dokter dan tim nya harus buka puasa di ruang operasi) karena ternyata ada perlengketan hebat yang menyebabkan usus menempel di dinding perut tepat di bekas luka operasi tahun 2007. Miom yang ada ternyata ada 5 bukan 2 seperti yang terlihat di USG. Saluran tuba falopi kanan ternyata tidak buntu. Semua endometriosis telah dilakukan pembakaran agar tidak berkembang.  Operasi laparoscopy ini sangat berbeda dengan laparotomy dulu, tidak terlalu sakit dan lukanya hanya 1 cm sebanyak 4 lubang dan seperti goresan garis tangan. Setelah dirawat inap selama 4 hari, hari ke 5 sudah bisa masuk kantor lagi.

Setelah operasi laparoscopy, saya merasa lebih sehat, ada perasaan seluruh masalah di dalam perut ini sudah selesai. Walaupun diketahui tuba falopi tidak buntu, Dokter pun menyarankan untuk melakukan bayi tabung lagi mengingat usia sudah 33 tahun. Bayi tabung dapat dilaksanakan minimal 3 bulan setelah laparoscopy.

Sesuai saran dokter, 3 bulan setelah laparoscopy, yaitu bulan November kami menemui kembali dokter Aucky di RS. Siloam untuk memulai program bayi tabung lagi. Namun menurut dokter Aucky masih ada yang harus dilakukan sebelum program dimulai yaitu melakukan couter karena diduga salah satu penyebab kegagalan embrio menempel di program bayi tabung pertama adalah adanya erosi portio.

3. Erosi Portio

Erosi portio adalah suatu istilah erosi yaitu pengikisan dari lapisan permukaan dari portio, portio adalah istilah medis untuk mulut rahim. Pengikisan dari lapisan mulut rahim ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, misalnya akibat luka yang akhirnya menimbulkan infeksi pada mulut rahim misalnya karena akibat termanipulasi oleh penis saat berhubungan intim , keputihan yg lama tidak diobati, akibat pemasangan IUD atau pengangkatan IUD dll. Sehingga dengan adanya erosi ini maka pada mulut rahim akan terjadi luka. Dengan adanya luka ini maka akan terjadi reaksi pembentukan antibodi disana dimana diantaranya akan dikeluarkan banyak sel2 darah putih (leukosit) sebagai pasukan penghancur dari segala macam benda2 asing yang mengenainya. Demikian pula sperma yang dianggap sebagai benda asing akan ditolak untuk masuk ke dalam mulut rahim, sehingga sperma tidak akan berhasil masuk ke dalam rahim untuk dapat membuahi sel telur.


Operasi couter erosi portio pun dilaksanakan pada bulan Desember 2011 oleh dr. Hendro di RS Siloam Surabaya. Operasi ini tidak membutuhkan rawat inap, setelah operasi dan istirahat sekitar 2 jam, saya sudah bisa pulang ke rumah. Selama minimal 45 hari setelah couter tidak diperbolehkan berhubungan intim, agar lukanya sembuh sempurna. Dokterpun menjadwalkan kami untuk datang kembali melanjutkan program bayi tabung kedua di haid pertama bulan April 2012.

Serangkaian "ritual" telah dilaksanakan, saya dan suami pun berniat untuk liburan mengambil cuti dan liburan dulu sebelum program bayi tabung dimulai. Saya pun mengambil cuti dan kami berlibur selama 1 minggu di bulan Maret 2012.

Menunggu dan menunggu...kenapa tidak kunjung tiba haid pertama di bulan April 2012, padahal jadwal program bayi tabung akan dimulai bulan April. 10 hari berlalu dari tanggal yang biasanya rutin tamu bulanan datang. Suami pun menyarankan untuk dilakukan tes menggunakan test pack, dan hasil tanggal 14 negatif. Tanggal 15 April dicoba lagi tes dengan 2 merek test pack yang berbeda tetapi hasilnya satu merek negatif dan satu merek lagi samar. Akhirnya suami mengajak untuk tes Beta Hcg pada tanggal 16 April 2012 pagi, hasilnya baru selesai sore jam 6. Dengan hati yang berdebar-debar seakan mau liat hasil ujian, akhirnya didapati nilai Beta Hcg sebesar 27,5. Alhamdulillah....walaupun masih setengah tak percaya, kami telah menyukuri hal itu sebagai anugrah kehamilan. Kamipun merasakan bahagia yang luar biasa, bersyukur yang teramat sangat, sampai saat ini semua berjalan lancar dan semoga calon anak kami ini terlahir dengan sehat dan selamat tidak kurang suatu apapun. Aamiin....

Semoga pengalaman ini juga berguna bagi pembaca yang juga mengalami permasalahan yang hampir sama. Intinya jangan pernah putus asa, sekecil apapun usaha walaupun belum berhasil tidaklah sia-sia. Teruslah berusaha, InsyaAllah, Allah SWT akan mengabulkan doa dan usaha umatnya yang bersungguh-sungguh. ”man jadda wajada”




                                                                Foto hamil minggu ke-30








43 komentar:

  1. Subhanallah...cerita nya mirip sekali dengan saya, beda nya saya sudah memiliki 1 putri ketika hal seperti ini terjadi. Sampai sekarang di usia putri saya yang menjelang 12 tahun belum juga di karunia adik, semoga cerita ibu menginspirasi saya untuk terus berusaha berikhtiar untuk memberi adik untuk putri kecil ku. Terima kasih atas share pengalamannya :)

    BalasHapus
  2. Terima kasih bunda purwati atas kunjungan dan partisipasi di blog ini, semoga bunda tetap semangat dan segera mendapatkan 'hadiah' dari perjuangan bunda. Aamiin...

    BalasHapus
  3. Perjuangan yg sgt panjang utk menantikan sang buah hati. doakan sy bs tegar dan kuat spt bunda. Btw skrg bagaimana keadaan bayinya bun? dh lahirkn brarti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mbak syahidah Nurfajri, saya yakin mbak pasti bisa....Baby saya lahir 11-12-2012, sekarang sudah umur 11 bulan, saya membuatkan blog (allena'snotes) untuk menuliskan kisahnya dari lahir dan tumbuh kembangnya. Semangat ya mbak, "man jadda wajada”

      Hapus
  4. Subhanallah mbaa saya terharu membacanya, saya jg sedang mengalami erosi mulut rahim, sdh 1tahun menikah, d beri dokter obat minum dan obat yg *maaf d masukan ke V .. semoga setelah erosi mulut rahim sembuh sy segera di karuniai keturunan.. aminnn

    BalasHapus
  5. Subhanallah saya sangat terharu membaca cerita nya mba, saja huga kebetulan mengalami Erosi mulut rahim yg menyebabkan satu tahun ini saya dan suami belum di karuniai keturunan, saya d beri obat minum dan obat yg *maaf d masukan ke V , semoga segera sembuh dan segera d karuniai keturunan..

    BalasHapus
  6. Terimakasih mb rieke...salam kenal ya mb...
    Semoga erosi mulut rahimnya segera sembuh dan segera dianugerahkan keturunan yang sholeh/sholehah, cerdas dan sehat lahir batin, Amiin.

    BalasHapus
  7. Mba titin terimakasih semangatnya. Saya sudah 2.5 thn menikah dan blm dikaruniai momongan. Sudah datang ke 7 dokter semua menyatakan rahim dan ovarium bagud. Sudah HSG juga tuba paten. Hanya terlintas kemarin cek di dr. Dian katanya ovarium kanan agak ketarik ke belakang. Saya juga merasakan ada keganjilan seperti mulut rahim y mrnempel ke usus besar. Rasanya klo sakit perut berdampak ke rahim. Menurut mba apa perlu saya dilaparoskopi? Tentang erosi portio juga menarik, karena saat2 tertentu seperti ada keputihan tebal dan kental di vagina, tapi tidak gatal dan tidak berbau. Saya penasaran apakah saya juga menfalamj hal y sama. Boleh tau biaya operasi erosi portionya? Salam,
    Lely

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mb lely, mohon maaf, saya baru bisa membalas sekarang krn tugas2 yg beruntun dari nopember-januari kemari, kalau biaya operasi erosi portio yg saya lakukan kemarin di RS. Siloam surabaya sebesar 5,2 juta, tidak rawat inap, hanya one day care saja. Kalau untuk mengetahui lebih detil laparoscopy memang bisa jadi pilihan mb, tp coba konsultasi ke dokter spog nya dulu. Semoga informasi ini masih bermanfaat (krn udh kelamaan balasnya, maaf). Semoga mb lely segera dilimpahkan anugerah dari NYA, aamiin.

      Hapus
  8. trima kasih mb atas sharingnya. saya baru mnjalani ts hsg dban hasilnya tuba kanan non paten dan kiri ada perlengketan. kisah mb titin jadi inspirasi smangat buat saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetap semangat mb Nita, terus berusaha jgn lelah, siapkan langakh2 selanjutnya utuk mendapatkan hadiah anugerah dari NYA, setidaknya usaha mb Nita untuk mengetahui permasalahannya mrp awal yg baik, semoga usaha2 mb Nita segera dijawab oleh NYA, dianugerhkan keturunan yg taat pada penciptanya dan sehat lahir batin. Aamiin.

      Hapus
  9. Wah subhanallah, perjuangannya benar2 mantaab... Jadi malu hati ��

    Saya 3tahun menikah dn masih menanti buah hati, baru saja laparoscopy 2pekan lalu

    Pengalaman ibu, apa setelah laparoscopy 'puasa hub intim sampai berapa bulan?'

    Lalu waktu itu disuntik tapros atau tidak?

    Thx sharingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mb fendericca...Waktu habis laparoscopy, dokter tidak melarang kami untuk berhubungan mb, hanya saya dan suami sepakat saja "libur berhubungan" 1 bulan. Kalau yg dilarang dokter untuk berhubungan itu setelah operasi erosi portio mb selama 45 hari. Saya tidak suntik tapros mb, krn menurut dr.relly saat itu tidak perlu kalau mau segera program lagi. Semoga infonya bermanfaat, dan segera diberi keturunan sehabis laparoscopy, semangat ya mb...

      Hapus
  10. Mbak titin, pa kabar?
    Selamat ya mbakkk. Saya juga ada problem seperti mbak. Mbak email saya dunk phora.retno@gmail.com
    Saya juga mau lo bulan ini sama dr relly. Tolong bales ya mbak, saya mau tanya2

    BalasHapus
  11. Salam Kenal mbk, tulisan ini sangat bermafaat bagi saya yg juga sudah lama berjuang (7tahun) untuk mendapatkan keturunan tp sampai saat ini kesempatan itu blm saya dapatkan. Konsultasi ke dokter msh terus saya lakukan, yg terakhir saya jg konsultasi ke Dr. Relly dan disarankan untuk laparoscopy. dijadwalkan untuk bulan depan mulai dilakukan laparoscopy, Dag-dig-dug rasanya krn msh teringat saat operasi mioma dan kuretase tahun lalu. untuk laparoscopy apa yg perlu dipersiapkan mbak...?

    BalasHapus
  12. Terima kasih mb enni sudah mampir kesini, senang bisa berkenalan. Karena saya sudah pernah operasi laparatomy, jika dibandingkan dengan operasi laparascopy, saran saya mb enni tidak perlu dag dig dug soalnya jauh lebih nyaman laparascopy, terutama saat habis operasi, karena tidak terlalu sakit seperti laparatomy bahkan menurut saya lebih sakit sehabis operasi secar. Kalo persiapan standar seperti mau operasi dengan bius total, kemarin saya puasa makanan padat selama minimal 10 jam hanya minum susu, dan dilakukan pengurasan usus melalui cairan, karena perut akan diberi gas saat operasi laparascopy. Yang paling penting relax aja mb, positif thinking, dan berdoa. Saya doakan sehabis laparascopy mb enni lebih sehat dan segera dihadiahkan anugerah terindah dari NYA. Aamiin...

    BalasHapus
  13. terima kasih mbak sudah sharing pengalamannya..saya tertarik dgn cerita mbak ttg eroti portio..kalo boleh tau,dokter menduga ada eroti portio dengan gejala apa atau dilakukan tes apa mbak? Krn saya pernah 2x gagal bayi tabung,dan dokter saya blm menyarankan couter..ketika tes hsg dokter yg memeriksa mengatakan bahwa ada luka di mulut rahim..tp dokter spog saya bilang itu tdk apa2..terima kasih sblmnya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mb Ovi...
      Betul sekali mb ovi, setelah hampir 5 tahun saya berobat di SpOg, belum ada yang menyarankan untuk melakukan couter tsb, bahkan pada saat melaksanakan bayi tabung 1 tidak diarahkan untuk couter walaupun hal tsb telah diketahui. Baru setelah revieu untuk rencana bayi tabung 2, erosi portio tsb diduga sebagai salah satu kegagalan bayi tabung 1 dan baru diarahkan untuk couter. Tidak ada tes khusus, hanya dilihat secara langsung oleh dokter. Keputihan yang tidak sembuh-sembuh merupakan salah satu gejala ada erosi di mulut rahim. Setelah melakukan couter, keputihan sembuh. Saya tidak tahu persis seberapa besar pengaruh couter ini terhadap proses kehamilan, namun saya sangat menyarankan terapi ini untuk menyembuhkan luka ataupun erosi di mulut rahim karena dampaknya akan sangat membuat kita lebih nyaman dan sehat. Semoga bermanfaat infonya mb ovi.....

      Hapus
  14. Salam kenal mb titin..kisahnya sungguh inspiratif skali..sy juga sdh menikah 2 th tp blm dikaruniai momongan..sy sdh periksa jg kondisi bagus smua..tp knp msh belum jadi..nah sy berencana mau ke siloam jg..mau periksa menyeluruh..mohon infonya..klo batab itu butuh biaya brp mb..trm kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang bisa kenal mb sufi, untuk biaya bayi tabung mungkin akan berbeda saat sekarang dengan tahun 2009 saat saya batab, namun yg mempengaruhi biaya batab diantaranya umur pasien saat akan batab, hasil tes hormon akan mempengaruhi jumlah dosis suntikan (dulu saya sekali suntik 2 ampul/hari per ampul @600.000 selama 14 hari), kondisi sperma suami, perlu tidak di treatmen tambahan, kalu biaya yg lain cenderung sama tiap pasien seperti biaya pick up dan tanam embrio (dulu 16juta), biaya lainnya adalah biaya tes2 lab, biaya opname sehabis tanam embrio (ada jg yg one day care), sehingga di tahun 2009 dari proses persiapan sampai tahu hasilnya kurang lebih 40 jt. Semoga membantu infonya ya mb.

      Hapus
  15. mba... bener2 seperti membaca kisah hidup saya.... pengalaman operasi dilakukan dengan metode laparatomy dengan luka perut yang cukup besar. dan pemotongan tuba falopi sebelah kanan, dan tinggal 1 tuba falopi kiri.. dan itu juga terjadi dengan saya di tahun 2009, sampai dengan sekarang saya dan suami masih berusaha untuk mendapatkan anugerah itu.. rencana kami akan konsultasi dengan Dr Relly, sabtu ini untuk laparoskopi karena menurut dokter yang lama masih ada 3 kista kecil2 dia 3cm.. dan semoga saya bisa segera menyusul dapat anugerahNya ya mbak.. dan terimakasih atas tulisannya, membuat saya termotivasi lagi untuk berusaha, walalupun bacanya sambil mbrebes mili.. hehheee....

    BalasHapus
  16. Salam kenal mb ...., sama seperti yang saya rasakan saat itu, ketika saya merasa tidak sendiri mengalami, saat itulah saya merasa lebih kuat, dan terus berjuang mb....
    Maaf ya mb, baru bisa bales sekarang, gimana mb sudah konsul ke dokter Relly? Saya rencana sabtu ini tgl 17 Mei mau kontrol juga mb, siapa tahu kita bisa ketemu hehe...
    Semangat ya mbak, Allah SWT melihat semua usaha kita, pasrahkan hasil pada NYA, saya berdoa semoga Allah memberikan Anugerah itu pada mbak dan keluarga. Aamiin.....

    BalasHapus
  17. makasi ya mba bagi2 pengalaman .sy dah nikah 5 thn n sdh hsg dg tuba nonpaten semalam disarankan batab atau laparoskopi dl,,,sy bingung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo mbak mimi, maaf baru bisa balas, kalau saya dulu sudah tau tentang laparoscopy, mungkin saya akan laparoscopy dulu dan bayi tabung adalah pilihan terakhir saya. Kalau laparoscopy, Tapi begitulah proses yang harus dilalui. Karena kondisi tuba non paten hasil HSG tidak dilakukan dalam kondisi kita relax, sehingga bisa jadi hasilnya hanya 60% sesuai, tapi kalau dengan laparoscopy kemarin, tuba saya ternyata tidak buntu seperti hasil HSG. Semoga infonya bermanfaat ya mbak mimi. Tetap semangat ya mbak, semoga Allah SWT memberikan yang terbaik bagi mbak mimi. Aamiin...

      Hapus
  18. salam knal mb..sy bru aja gagal BT di RS siloam..sy juga ada erosi portionya yg ga dikoreksi sebelum proses BT..kalo boleh minta info.kemaren mb dioperasi portionya sama dr sapa? apa perlu pemeriksaan ulang? pada pemeriksaan oleh dr relly apa ditemukan juga erosi portionya ya?mengingat saya udh keputihan 2 thun ini..tapi kalo periksa lab slalu leukositnya yg tinggi..tapi infeksi lain gak ada.mohon sarannya yaa mb..krena sy rencana ikut thaw cycle disiloam tapi ingin semuanya dicek dlu..sediihhh ingat kegagalan ini...makasih ya mb.

    BalasHapus
  19. salam kenal mb..sy tertarik ttg erosi portio.kalo boleh tau dokter sapa yg melakukan operasi couter?sebelumnya sy udh ditemukan erosi portio skitr 1 thn lalu.dan memang ada riwayat keputihan sepanjang hari dgn leukosit yg tinggi..apa mungkin itu penyebab BT sy yg pertama gagal ya? krena sebelum BT..memang tidak ada koreksi portio sebelumnya..atau baiknya mnurut mb sy ke dr relly dlu ya buat konsultasi dan cek semuanya..trimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf mbak nelly, saya baru sempat balas....saya bisa merasakan kegagalan BT yang mbak rasakan, beruntungnya mbak nelly punya simpanan embrio sedangkan saya dulu tidak ada. Erosi portio didiagnosa oleh dr. aucky ketika saya mau BT kedua, sepertinya kalau mau BT kedua beliau baru mempelajari kemungkinan kegagalan yang pertama, soalnya dari status rekam medik yang beliau baca, sudah diketahui adanya erosi portio, namun tidak pernah disampaikan ke saya pada saat mau BT pertama (mungkin BT pertama segala kondisi diabaikan ya, siapa tau jadi). Setelah itu dr.aucky menolak saya untuk BT kedua sebelum saya ke dr. hendro untuk melakukan couter erosi portio tersebut. Kalau melakukan screening kesehatan sebelum BT kedua seperti yang saya lakukan bisa di dokter SPOG mana saja mbak, untuk memastikan tidak ada faktor lain lagi yang menjadi penghalang untuk tempat embrio berkembang. Saya pilih ke dr.relly karena beliau ahli dalam laparoscopy. Lapoaroscopy bisa untuk operatif misal mengangkat miom seperti saya kemarin, atau bisa untuk diagnosik yaitu merekam kondisi di dalam.
      Semoga mbak nelly tetap semangat ya buat memperjuangkan si buah hati, jangan pernal lelah mbak, InsyaAllah anugerah itu segera datang. Aamiin...

      Hapus
  20. Saya sdh 3 th nikah..sdh periksa ke dr.Tjuput RS blkg taman bungkul.perut saya di USG katanya tdk ada apa2.Suami jg test sperma hasilnya jg tdk ada mslh.saya pun coba alternatif perut saya dipijet.kata ibu yg pijet tmpat sperma saya sempit.saya juga keputihan warnanya kuning tapi tdk gatal.bagaimana solusinya bun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf bunda Fardina, saya baru sempat membuka blog ini lagi dan menjawab pertanyaan mbak Fardina. Kalau berdasarkan pengalaman yang saya ceritakan di blog ini, saya menyarankan mbak Fardina menyembuhkan dulu keputihannya dengan melakukan couter jika dengan berbagai obat keputihan masih bandel, kemungkinan ada erosi mulut rahim seperti saya kemarin. Baru setelah keputihan sembuh total, coba mbak berproses secara alami dulu, siapa tau belum hamilnya cuma karena erosi mulut rahim tersebut. Saya doakan mbak dan suami segera dianugerahkan anak2 yang sehat. Aamiin....

      Hapus
  21. HAi bun nama saya ayu, selamat atas keberhasilan bunda allena. Bun mohon di share pengalaman saat bunda mengikuti program BT di surabaya apakah harus tinggal di surabaya selama proses dan selama hamil, karena saya tinggal di luar jawa. Saya sudah hampir 10 bulan menikah tapi belum H juga, dokter memvonis kedu tuba non paten. dan mesti bayi tabung. di kota saya ada beberapa RS yang punya program BT tapi belum tahun tingkat keberhasilannya. Informsi bunda akan sangat membantu saya...terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat datang di blog ini mbak ayu, salam kenal....
      Untuk pemeriksaan awal, mbak ayu bisa ke Surabaya (beberapa hari saja) ke klinik fertilitas untuk pemeriksaan hormon, sperma dan konsultasi dengan dokter. Saran saya, sebelum ke surabaya telpon dulu klinik yang akan dituju dan pastikan jadwal dokternya dan langsung daftar dulu saja. Setelah hasil laboratorium hormon dan kondisi sperma keluar, baru dapat ditentukan kapan mbak kembali lagi ke klinik untuk mulai program bayi tabungnya. Pada saat mulai program sebaiknya mbak menetap di sekitar klinik karena akan ke klinik dan disuntik setiap hari sampai ada telor yang matang untuk dipetik (pick-up). Proses dari awal mulai program sampai pengumuman hasil program sekitar 1 bulan, apabila sudah positif hamil mungkin lebih baik tetap menetap 1 bulan lagi di SBY sebelum kembali ke daerah asal agar janin lebih kuat untuk perjalanan. Demikian informasi yang bisa saya sampaikan berdasarkan pengalaman yang saya alami mbak. Semoga dimudahkan jalan mbak ayu untuk mendapatkan anugrah terindah dari NYA. Aamiin....

      Hapus
  22. Ceritanya menginspirasi sekali, mba mau tanyaa... klo utk operasi kauter sendiri prosesnya berapa lama? Saya akan menjalani kauter minggu depan di siloam surabaya, abis kauter kita perlu bedrest ato tidak? Terima kasih

    BalasHapus
  23. maaf mbak, dulu laparoskopi dengan dr relly di graha amerta atau siloam? berapa biaya nya?

    BalasHapus
  24. Saya dulu laparoskopi dengan dr.relly di RS. Husada Utama mb fieka. Tapi untuk saat ini dr.relly sudah tidak praktik di HU. Dulu itu operasi di HU ambil kelas II dan karena pakai asuransi jadi tidak terlalu ingat berapa tagihannya, tapi sebelum operasi pernah nanya di bagian administrasinya, kalau kelas II untuk pasien umum sekitar 28 juta, demikian infonya semoga bermanfaat.

    BalasHapus
  25. bu, boleh minta no tlp nya, saya mau tanya banyak sama ibu, sebab penyakit saya sama persis seperti penyakit ibu dulu.

    BalasHapus
  26. Bisa bu mahmuda, email saya di t_r_lestari@yahoo.co.id ya bu, semoga kita dapat saling berbagi.

    BalasHapus
  27. Saya tanggal 18 agustus 2015 cauter serviks karena ada inveksi mulut rahim, tadi pagi control alhamdulillah sudah sembuh.. sekarang mencoba program kehamilan secara alami, semoga saya juga segera diberi kepercayaan oleh Allah...

    BalasHapus
  28. Saya tanggal 18 agustus 2015, cauter serviks karena ada inveksi dimulut rahim. Alhamdulillah tadi pagi control sudah sembuh. Selanjutnya saya disarankan untuk hamil secara alami dengan minum asam folat / susu kehamilan.. semoga segera dikaruniai momongan.. aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mb stefani, Alhamdulillah...mb Stefani pasti sekarang merasa lebih nyaman ya mb, semoga langkah selanjutnya dimudahkan, dan dianugerahi Allah yang terbaik buat mb Stefani sekeluarga. Sekerdar sharing ya mb, saya sehabis 45 hari pasca couter, minum vitamin ovucare selama 1 bulan sebelum akhirnya saya hamil. InsyaAllah teman2 di blog ini juga mendoakan mb stefani dan menunggu kabar baiknya ya mb.

      Hapus
  29. Saya baca blog nya berkali kali bunsay .... Gak bosen", seneng, krn sy jadikan semangat buat sy berjuang buat promil n buat dr relly ... Memang enak kalo diajak sharing :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah apabila blog ini bisa berbagi informasi, terimakasih mb farida....
      Tetap semangat ya mb semoga doa dan usahanya segera dianugerahi "hadiah" terindah, semoga dimudahkan usahanya melalui treatment dengan dr. relly. Salam buat beliau kalau nanti kontrol hehe...

      Hapus
  30. Salam kenal bu titin, nama saya nyoman. Terimakasih sharingnya, menyemangati sekali, sudah 6 th kami berusaha untuk mendapatkan titipan Tuhan. Pengalaman ibu sama persis dgn saya, kebetulan jg dgn dr. Aucky n dr. Hendro, walau baru sampai proses kauternya sih....semoga bisa mendapat berkah sama seperti ibu sebelum program BT kedua kami nanti...amiiin:)
    Mohon sharingnya lg bu, apakah setelah kauter ibu bed rest total atau beraktivitas biasa? Dan berapa lama proses fleknya berlangsung?
    Terimakasih banyak sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih mb nyoman sudah berkunjung ke blog ini, salam kenal....
      sehabis couter saya tetap melakukan aktivitas seperti biasa, hanya saya lebih jaga makan jadi menghindari makanan yang "gak sehat". Fleg2 habis couter sekitar 3 minggu sudah bersih dan kering, nyaman sekali rasanya setelah couter karena udah gak risih.
      Semoga mb nyoman juga merasakan kebahagiaan kami saat itu dimana anugerah datang sebelum BT kedua. Sehat terus ya mb.... semoga bisa berbagi kembali di blog ini untuk menceritakan kebahagiaan kepada kami semua.

      Hapus